Membangun Langkah Awal yang Baik Bersama Dreamdelion Ngawi

Membangun Langkah Awal yang Baik Bersama Dreamdelion Ngawi

Dreamdelion, kata yang indah dan penuh makna bila kita mencermatinya. Awal dari semua ini adalah pada tanggal 2 Januari ketika aku bertemu seseorang yang hebat, Alia Noor Anoviar. Aku tidak menyangka bisa bertemu dengannya. Dari perbincangan awal mengenai mimpiku masuk UGM hingga bahasan paling menarik tentang dreamdelion. Nah, aku mulai bertanya-tanya soal organisasi kemasyarakatan, potensi masyarakat, dan banyak hal yang bisa kupelajari dari semua itu. 

Sudah bertemu inspirator, tentunya harus ada tindakan real. Aku mengajak teman-temanku, dari temen sekelas sampai adik-adik kelas. Memang benar kata pepatah, bahwa mengajak demi kebaikan itu perjuangannya wow banget. Dari beberapa kelas yang berminat bergabung hanya 19 orang yang berminat. Tak apalah, itu sudah jumlah yang banyak. 

Untuk mengadakan suatu kegiatan tentu harus direncanakan, kami pun berdiskusi mengenai program vertikultur sesuai dengan saran dari kakak dreamdelion sebelumnya. Diskusi pertama memang hanya dihadiri 6 orang saja, yaitu aku (Herlina), Rina, Nindi, Nifta, Eksanti dan Icha. Sesuai program yang terencana, tanggal 9 – 11 Januari kami mengumpulkan tanah, pupuk, uang Rp2.000 (untuk membeli biji tanaman), dan juga per anak membawa botol ukuran 1,5 liter sebanyak 5. Wihhh.. Susah loh dapat botolnya. Karena kebanyakan dipakai bapak ibu ke sawah. Dan akhirnya tanggal 13 Januari kami siap bertempur, wew,, bertempur dengan pupuk kandang yang bau tentunya. 

Dalam gerimis dan sampai hujan deras, kami menanam biji sawi, kangkung dan juga bayam. Karena kami menghendaki hari itu jadi, ya bagaimana pun caranya harus berhasil. Bismillah kun fayakun. Jeng..jeng..jeng.. Hasil tak mengkhianati usaha kami. Vertikultur sederhana kami jadi dan banyak kritikan yang membangun dari bapak ibu guru. 

Hari berganti hari, biji tanaman kini telah tumbuh, kami rawat dengan baik dan tumbuh dengan sehat. Tanggal 24 Februari kami memanen sayuran dan memasaknya di kantin sekolah. Panen bareng, masak bareng, makan bareng, banyak deh yang bareng. Hehe.. Ya itulah sedikit cerita dari kami anak-anak SMK N 1 Paron, Ngawi. Bye.. 😊

Written by: Herlina

Vertikultur Project: Melihat Manggarai yang Lebih Bersih dan Hijau

Vertikultur Project: Melihat Manggarai yang Lebih Bersih dan Hijau

“Kondisi lingkungannya sangat memprihatinkan! Daerahnya kumuh, banyak sampah yang menggunung dan berserakan, serta sangat jarang dijumpai tanaman,” hal itu yang diungkapkan oleh Euis Ratna Sari, Koordinator Dreamdelion Sehat. Berawal dari keprihatinan itu, ia dan tim Dreamdelion Sehat menelurkan sebuah ide untuk melaksanakan program bertajuk “Vertikultur”. Program yang dimulai tahun 2014 itu terlaksana atas kerjasama antara Dreamdelion Sehat dengan salah seorang dosen Arsitektur UI yaitu Bapak Joko. Dana hibah yang ketika itu turun dari Community Engagement Grants (CEGs) Direktorat Riset dan Pemberdayaan Masyarakat (DPRM) UI, selanjutnya dikelola untuk mengadakan program ini di dua RW di Manggarai, yaitu RW 04 dan RW 08.

Dalam program Vertikultur, Dreamdelion Sehat mengadakan kegiatan penghijauan menggunakan konsep pertanian bertingkat dalam mengoptimalkan lahan sempit di Manggarai untuk bercocok tanam. Cara bercocok tanam yang pertama kali dicetuskan oleh salah satu perusahaan benih di Swiss dengan konsep “vertical garden” pada tahun 1945 ini, memang menjadi jawaban yang tepat untuk berkebun dengan lahan sempit. Seperti yang diungkapkan Euis Ratna Sari, “Lahan 1 meter yang biasanya hanya mampu digunakan untuk menanam 5 batang sayuran, dengan menggunakan teknik vertikultur dapat dimanfaatkan untuk menanam hingga 20 batang sayuran atau 4 kali dari sistem konvensional.”

Selain kegiatan itu, Dreamdelion Sehat juga memberikan pelatihan pembuatan kompos sebagai upaya pemberdayaan masyarakat untuk mengelola sampah organik yang banyak ditemui di Manggarai. Dalam pelatihan tersebut, warga diberi wawasan mengenai cara memilah sampah, menyiapkan sampah untuk dapat diolah menjadi kompos, membuat Mikro Organisme Lokal (MOL), membuat media tanaman, memilih benih tanaman yang akan di tanam, budidaya lele di dalam tong (BULETONG), dan kegiatan berkebun jahe. Di beberapa kesempatan, warga diajak untuk studi banding ke beberapa tempat seperti ke pengelolaan sampah mandiri di daerah Kemanggisan yang dikelola oleh Bapak Artomo.

Seperti salah satu nilai yang dijunjung oleh komunitas Dreamdelion yaitu berupaya untuk selalu berkolaborasi, Dreamdelion Sehat banyak melibatkan pihak lain dalam pelaksanaan program vertikultur. Selain bersama Bapak Joko, Dreamdelion Sehat bekerjasama dengan Dosen IPB untuk pelatihan pembuatan kompos dan kegiatan Budidaya Lele dalam Tong (BULETONG), Akademi Kompos untuk pembuatan kompos, Indonesia Berkebun untuk pelatihan menanam menggunakan metode vertikultur, serta Jakarta Urban Farming untuk kegiatan berkebun jahe.

Program Vertikultur diikuti masyarakat dengan antusias serta banyak mendapatkan apresiasi dari warga. Mewakili masyarakat Manggarai, Ketua PKK RW 08 Manggarai, yaitu ibu Yeni mengungkapkan, “Kami mendukung penuh kegiatan ini. Kami berharap kegiatan ini bisa lebih berkembang lagi sehingga kami juga bisa mendapatkan income untuk pendapatan keluarga”.

Apresiasi juga ditunjukan oleh beberapa pihak yang berkolaborasi dengan Dreamdelion Seperti yang diungkapkan Kak Tomo. Sebagai penggiat lingkungan ia mengatakan, “Melihat Dreamdelion yang banyak diisi oleh intelektual muda, terlebih mayoritas adalah mahasiswi, mau mendekati masyarakat untuk mengelola sampah melalui program Vertikultur, hal ini perlu diapresiasi. Saya salut terhadap Dreamdelion!”

Semakin berkembangnya kegiatan, Dreamdelion juga dipandang positif oleh Bapak Joko, beliau berpesan, “Seiring dengan berkembangnya Dreamdelion yang diisi oleh semangat-semangat muda yang terus bermimpi, tampaknya Dreamdelion perlu memikirkan untuk menambah Sumber Daya Manusia dan penyempurnaan Organisasi. Dengan demikian saya yakin Dreamdelion dapat meraih mimpi besarnya!”

Mimpi besar itu kini mulai dirajut kembali oleh Diana Hemas sebagai koordinator Dreamdelion Sehat. Program Vertikultur yang selama ini masih digunakan untuk konsumsi sendiri, akan dikembangkan kearah bisnis. “Program Vertikultur yang dikelola warga selama ini masih untuk diolah dan dikonsumsi sendiri. Tahun ini (2016), kami sedang mengupayakan untuk mengembangkan dari segi bisnisnya,” ucap Diana Hemas. Kedepannya program ini juga berupaya untuk memperkenalkan pengetahuan baru melalui kegiatan tanaman hidroponik. Diungkapkan oleh Isman, salah seorang volunteer di Dreamdelion Sehat, “Kami telah membuka peluang berkolaborasi dengan Komunitas Hidroponik untuk mengembangkan penanaman sayur menggunakan sistem ini.”

Semakin berkembangnya program vertikultur diharap akan semakin menjaring minat warga untuk terlibat dalam program ini, sehingga warga semakin berdaya untuk meningkatkan kualitas lingkungan disekitar mereka yang dulu kumuh serta minim penghijauan menjadi Manggarai yang lebih bersih, sehat, dan hijau!

Written by : Dipta B

Tanam Gayam: Upaya Dreamdelion Peduli Kelestarian Alam Indonesia

Tanam Gayam: Upaya Dreamdelion Peduli Kelestarian Alam Indonesia

Dreamdelion Sehat selalu berkomitmen terhadap isu kesehatan dan lingkungan. Seperti yang telah dilakukan di Yogyakarta, Dreamdelion Sehat melihat adanya pertambangan pasir di kali Progo, tepatnya di desa Sumberarum, Moyudan, Sleman, berpotensi menyebabkan kerusakan lingkungan. Oleh sebab itu, Dreamdelion Sehat berkolaborasi dengan Global Environtmental Facility-Small Grants Programme (GEF-SPG) untuk isu-isu lingkungan. Hal ini dilakukan dengan membuat kegiatan penanaman pohon untuk konservasi yang dinaungi oleh Rainbow Project.

Rainbow Project Dreamdelion Sehat di Yogyakarta mengembangkan kepedulian terhadap lingkungan melalui beberapa cara, yakni pembuatan rumah semai yang menjadi penyuplai tanaman bagi kegiatan konservasi, pengadaan pewarna alam, dan pengembangan pertanian organik. Hal ini dilakukan untuk mendukung program besar Dreamdelion yang mengangkat potensi desa Sumberarum menjadi Desa Wisata dengan komoditas utama tenun Rainbow Stagen, kegiatan konservasi, dan pertanian organik.

Kegiatan penanaman pohon menjadi kegiatan penting. Hal ini dikarenakan hasil survei awal konservasi sungai Progo bersama tim Ekologi Biologi menunjukan pertambangan pasir di desa tersebut mengancam kelestarian lingkungan. Hasil survei tersebut menunjukan bahwa kegiatan pertambangan pasir berpotensi  terhadap perusakan tanaman dan lahan hijau, penurunan simpanan air tanah, serta penggerusan tepi sungai Progo. Berangkat dari hal ini, Dreamdelion menjadikan penanaman pohon sebagai salah satu solusi alternatifnya.

Pada Maret 2016, Dreamdelion Sehat bersama masyarakat Sejati Desa dan LEM FKT UGM membuat rumah semai untuk menunjang kegiatan penanaman pohon. Warga Sejati Desa diajak untuk mempelajari tahapan penanaman melalui pelatihan pembuatan bibit tanaman seperti kegiatan penyemaian biji dan penyapihan tanaman keras sebagai bahan penanaman kegiatan konservasi. Walaupun pada awalnya banyak bibit yang tidak tumbuh, namun semangat warga dan tim tidak luntur untuk melanjutkan upaya konservasi lingkungan sungai Progo. Dengan bantuan bibit tanaman dari BPDAS Serayu-Opak-Progo, kegiatan penanaman pohon untuk konservasi Progo masih berlanjut di rumah semai Dreamdelion Sehat.

Salah satu jenis tanaman yang direkomendasikan untuk penghijauan di kali Progo adalah pohon gayam. Pohon ini dipilih karena kemampuannya menyimpan air yang tinggi, sehingga masalah kekeringan akibat pertambangan pasir dapat diminimalisir dampaknya. Selain gayam, upaya konservasi air tanah juga dilakukan dengan pemilihan bambu untuk ditanam di areal sekitar sungai Progo. Selain gayam dan bambu, beberapa jenis pohon lain seperti petai, nyamplung, gaharu, kluwak, mahoni dan jati juga ditanam untuk memperkaya keanekaragaman hayati.

Kegiatan penanaman pohon untuk konservasi pada dasarnya telah dilakukan oleh tim Dreamdelion Sehat dan warga secara mandiri. Namun, untuk menginspirasi masyarakat, kegiatan penanaman juga dilakukan bersamaan dengan kegiatan besar Dreamdelion yaitu Pasar Tenun Rakyat (PTR) pada bulan April 2016. Peserta PTR yang berasal dari golongan masyarakat umum, para mitra dari Teras Mitra, media, institusi dinas skala provinsi maupun nasional, dan berbagai komunitas, merupakan media yang potensial untuk memperkenalkan upaya Dreamdelion Sehat dan Masyarakat Desa Sumberarum mengenai kepedulian terhadap lingkungan di sekitar sungai Progo. Diharapkan melalui kampanye besar tersebut, masyarakat akan mengenal Desa Sumberarum sebagai desa wisata yang juga peduli terhadap konservasi.

Suksesnya penanaman di kegiatan PTR bukan menjadi akhir agenda konservasi Dreamdelion Sehat di Yogyakarta. Melalui pemberdayaan masyarakat dan kerjasama dengan  elemen lain di sekitar Yogyakarta seperti FKT UGM, PSL USD, Biologi UGM, dan IMOB, kegiatan konservasi daerah sekitar sungai Progo masih dilanjutkan. Tim rumah semai Dreamdelion Sehat masih terus mengupayakan  pengadaan bibit tanaman buah seperti duku, durian merah dan sengon yang kedepannya akan dipakai untuk kegiatan enrichment planting (penanaman pengayaan jenis tanaman) serta melakukan kegiatan monitoring tanaman yang telah ditanam.

Written by: Dipta B | Photo by: Anita W

Pemuda Berdaya Manggarai Berjaya! Manggarai Berlari (MARBEL)!

Pemuda Berdaya Manggarai Berjaya! Manggarai Berlari (MARBEL)!

Sejak berdiri tahun 2012, telah banyak potret permasalahan sosial yang ditangkap oleh komunitas bisnis sosial Dreamdelion di daerah binaannya, yaitu Manggarai. Salah satu permasalahan yang menjadi sorotan adalah tingginya pernikahan dini yang 90% disebabkan oleh adanya seks bebas. Hasil pemetaan sosial oleh Faiqa Himma Emalia dan tim dalam payung Dreamdelion Sehat hal ini berhulu pada beberapa aspek yakni tidak adanya kegiatan positif, tidak adanya wadah aktualisasi diri bagi remaja, serta rendahnya tingkat pengetahuan mengenai risiko seks bebas dan kesehatan reproduksi. Oleh sebab itu, Dreamdelion Sehat menginisiasi lahirnya program bagi remaja Manggarai dengan nama MARBEL (Manggarai Berlari).

Dilaksanakan di Sawangan Depok, kegiatan 3 malam-2 hari ini mencoba mengajak pemuda Manggarai untuk menggali potensi diri serta memberikan pemahaman mengenai kesehatan reproduksi. Acara yang seru ini juga merupakan usulan dari pemuda Manggarai melalui FGD (Focus Group Discussion) yang dilakukan oleh tim Dreamdelion Sehat dengan kelompok pemuda Manggarai. “Rata-rata remaja Manggarai kurang menyukai kegiatan penyuluhan yang satu arah dan cenderung kaku,” ujar salah satu dari mereka ketika itu.

Di hari pertama terdapat 4 kegiatan yang dilaksanakan oleh para peserta. Materi pertama yang mereka dapatkan adalah pemahaman mengenai seks bebas dengan judul “Seks Ya atau Tidak” yang diisi oleh Astari Wardiyah. Peserta bisa menggali banyak hal seperti mengenai kebersihan dan kesehatan organ reproduksi, usia optimal dalam pernikahan dan kehamilan, perilaku seksual dan dampaknya, serta pembahasan mengenai penyakit seksual.

Kemudian kegiatan dilanjutkan oleh materi yang mengenai aktualisasi diri. Oleh Ara Koswara, para peserta diajak untuk menggali potensi mereka sendiri yang diawali melalui semangat merubah diri. Mereka diajak untuk berkata dan berpikir secara positif karena hal tersebut sangat mempengaruhi semangat yang ada dalam diri kita. Diselingi dengan permainan kecil seperti “Indonesia Berkata”, tak lupa Ara menekankan pelunya ilmu, kejujuran, keseriusan, fokus menjalani hidup, mengejar cita-cita, dan shared our dream.

“Jangan takut untuk selalu bermimpi! Selalu bersyukur! Semua orang memiliki potensinya sendiri. Jangan lecehkan cita-cita orang lain dan teruslah mengejar mimpi!” Pesan  Ara ketika itu.

Acara semakin seru dan menarik ketika peserta dan panitia menunjukan bakat dan kreativitas mereka di kegiatan Pensi. Peserta menghadirkan keceriaan dengan menunjukan kreativitas mereka seperti menyanyikan lagu reggae yang mereka ciptakan sendiri, pertunjukan teater, dan goyang ubur-ubur. Berbagai kreativitas dan bakat yang ditunjukkan oleh pemuda Manggarai ini menunjukan bahwa mereka memiliki potensi.

Kegiatan hari pertama diakhiri dengan api unggun dan diskusi mengenai HIV/AIDS. Bersama dengan Kakak-kakak dari Yayasan AIDS Indonesia, remaja Manggarai saling bertukar pikiran dan pemahaman mengenai gambaran dampak HIV/AIDS terhadap masa depan remaja. Kakak-kakak dari YAI benar-benar berharap gaya hidup remaja Manggarai yang kurang peduli terhadap permasalahan ini untuk segera diminimalisir bahkan dihilangkan.

Hari terakhir, peserta diajak untuk melatih kekompakan. Kedekatan peserta MARBEL dan panitia dari Dreamdelion Sehat semakin erat setelah melakukan kegiatan outbond di sekeliling penginapan. Terdapat 5 pos yang disiapkan dengan 5 permainan yang pastinya seru! Peserta diajak untuk memercayai tim dengan permainan navigasi, rantai kekompakan, becak di kolam lumpur, perang bantal, dan yang paling seru adalah pos terakhir yaitu permainan menjaga lilin.

Kegiatan MARBEL yang dilaksanakan Dreamdelion sehat ini memang dimaksudkan untuk memunculkan potensi remaja Manggarai agar lebih berdaya. Namun, untuk bisa mengajak remaja-remaja bergabung memang tidak mudah, tapi tim Dreamdelion Sehat yakin kalau itu mungkin dilakukan. Hal ini merupakan komitmen Dreamdelion untuk pemberdayaan masyarakat di Manggarai, seperti yang diungkapkan oleh Alia Noor, “Dreamdelion Sehat melalui MARBEL, merupakan salah satu bentuk komitmen Dreamdelion untuk memberdayakan masyarakat di semua kalangan”.

Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan penetrasi kepada remaja Manggarai lebih mudah dilakukan sehingga sinergitas antara Dreamdelion dengan remaja lebih terjalin. Hal itu nampaknya mulai tercapai. Remaja Manggarai mulai terinspirasi oleh para fasil (sebutan bagi para volunteer) dan tim Dreamdelion Sehat seperti yang diutarakan oleh Putri Sarah, “Kenalan dengan banyak mahasiswa dan sarjana hebat! Mereka seru, happy, unik, dan mereka hebat!” Dari tim Dreamdelion Sehat, Euis Ratna Sari menambahkan, “Kedekatan antara tim Dreamdelion dengan remaja Manggarai membuat kami semakin yakin untuk tidak akan melepaskan mereka!”

Dengan adanya hal tersebut, tentunya akan mendorong remaja Manggarai lebih percaya diri, produktif, dan mandiri. Hal ini pernah diungkapkan oleh Alia Noor Anoviar mengenai kegiatan MARBEL, “Sejuta mimpi menjadi percuma jika pemuda sebagai generasi penerus tidak bergerak.” Generasi muda adalah tunas bagi sebuah bangsa menjadi bangsa yang besar dan tunas itu kini mulai disemi oleh Dreamdelion Sehat di bantaran Manggarai, karena “Remaja Berdaya, Manggarai berjaya!” Ayo, mari kita berlari!

Written by: Dipta B

Kiprah Dreamdelion Sehat di Yogyakarta, Bersama Membangun Desa Wisata

Kiprah Dreamdelion Sehat di Yogyakarta,
Bersama Membangun Desa Wisata

Rainbow Project memiliki fokus kegiatan meliputi (1) konservasi DAS Progo melalui penanaman bantaran kali, pembuatan lahan demplot pewarna alam dan rumah semai, (2) pelatihan pemanfaatan tanaman pewarna alam dan pengelolaan desa wisata. Kegiatan-kegiatan tersebut melibatkan masyarakat Desa Sumberarum dan juga para volunteer dari berbagai instansi di Yogyakarta seperti Pusat Studi Lingkungan Hidup Universitas Sanata Dharma (PSL USD), Indonesia Movement of Biodiversity (IMoB), Fakultas Biologi UGM, Lembaga Eksekutif Mahasiswa (LEM) Fakultas Kehutanan UGM, Komunitas untuk Jogja, KKN UPN, dan volunteer perseorangan lainnya. Dukungan juga diberikan oleh instansi pemerintah seperti BPDAS Serayu-Opak-Progo yang memberikan bibit untuk penghijauan.

Hingga saat ini, Dreamdelion Sehat bersama masyarakat dan volunteer telah menginisiasi banyak kegiatan, seperti pengembangan kegiatan pertanian organik, pelatihan pembuatan kompos dan pestisida organik, pelatihan menyemai dan menyapih bibit tanaman, pembuatan bibit untuk kegiatan penanaman, survei konservasi di bantaran sungai Progo, penanaman pewarna alam dan penanaman pohon untuk konservasi bantaran sungai Progo, monitoring tanaman, dan beberapa kegiatan lainnya dengan pusat kegiatan berada di Rumah Semai Organik, Rumah Semai Tanaman Konservasi, dan Pewarna Alam yang dibangun bersama masyarakat.

Kegiatan yang diinisiasi oleh Dreamdelion Sehat ini mendapat tanggapan yang positif dari masyarakat. Seperti yang diutarakan oleh Dita Inata, salah satu volunteer dari IMoB, “Bisa menempa diri bersama Dreamdelion Sehat sungguh pengalaman luar biasa. Kami berbagi kesadaran mencintai dan menebar kebaikan bagi lingkungan, menyulam asa bersama mereka mewujudkan bantaran Progo yang lebih hijau.” Namun demikian, Agus, salah satu volunteer, mengusulkan bahwa perlu adanya pelatihan bagi volunteer ataupun anggota Dremdelion dalam pengelolaan lingkungan hidup.

“Saya rasa elemen Dreamdelion Sehat perlu meningkatkan kemampuan mengenai pengelolaan lingkungan hidup agar cita-cita Progo yang lebih hijau bisa dengan cepat terlaksana. Mungkin adanya pelatihan bisa mendorong peningkatan itu,” ucap salah satu mahasiswa dari UGM tersebut.

Perlahan namun pasti, cita-cita Dreamdelion Sehat di Yogyakarta terhadap kondisi kesehatan masyarakat dan kondisi lingkungan desa Sumberarum ditingkatkan secara nyata. Kegiatan-kegiatan lain telah disiapkan untuk menunjang pengembangan desa wisata berbasis budaya “tenun Rainbow stagen” dan lingkungan “konservasi bantaran Progo”. Kegiatan yang dilakukan dengan menggandeng masyarakat dan berbagai instansi itu diharapkan semakin besar dan berdampak nyata kepada masyarakat Sumberarum. Seperti nilai yang dianut Dreamdelion yaitu “berkolaborasi”, Dreamdelion selalu mengajak semua lapisan masyarakat tersebut untuk bersama membangun desa wisata di Sumberarum.

Ditulis oleh: Dipta B | Foto oleh: Anita D

Peduli Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Dreamdelion Luncurkan GEMAS

Peduli Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Dreamdelion Luncurkan GEMAS

Melihat kondisi masyarakat Manggarai yang mayoritas tidak menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), Dreamdelion Sehat yang saat itu dipimpin oleh Faiqa Himma Emalia, tergerak memberdayakan masyarakat daerah tersebut untuk lebih peduli terhadap kesehatan warganya melalui kegiatan GEMAS (Gerakan Masyarakat Sehat). Hingga saat ini, kegiatan yang selalu melibatkan banyak komunitas dan masyarakat umum dalam pelaksanaaanya ini telah terlaksana sebanyak 6 kali.

Kegiatan GEMAS pertama kali dilaksanakan pada tahun 2013 dengan tujuan mengetahui kondisi kesehatan warga Manggarai. Hal ini diutarakan oleh Jihan Rigel, Ketua Kegiatan GEMAS I, “Kegiatan ini dilakukan untuk pendeteksian dan assesment awal kesehatan masyarakat Manggarai yang kedepannya menjadi titik awal pembuatan work plan dan program-program yang akan dijalankan Dreamdelion Sehat kedepan.” Diawali dengan senam jantung sehat dan pembagian bubur kacang hijau, assesment selanjutnya dilakukan dengan bantuan 50 orang dari dokter volunteer, NUFA Fakultas Ilmu Keperawatan UI, dan Fakultas Farmasi UI. Kegiatan yang dihadiri 500 warga Manggarai itu turut memperoleh bantuan dari beberapa LSM seperti Dompet Dhuafa, PKPU dan ACT dengan menyumbangkan obat-obatan yang diberikan gratis pada masyarakat.

Di tahun yang sama, Dreamdelion Sehat kembali melanjutkan kesuksesan kegiatan GEMAS I melalui kolaborasi dengan BEM FIB UI 2013. Dreamdelion Sehat menyelenggarakan kegiatan GEMAS II dengan target 250 warga lanjut usia. Pelaksanaan program tersebut juga dilengkapi dengan kegiatan lain seperti penyuluhan mengenai lingkungan yang bersih untuk ibu-ibu serta kegiatan bermain dan belajar bersama untuk anak-anak di lingkungan RW 04 Manggarai.

Di tahun 2014, Dreamdelion Sehat berkolaborasi dengan FKG UI untuk melaksanakan kegiatan GEMAS III. Kegiatan yang berfokus pada kesehatan gigi tersebut merupakan penawaran dari para Co-ass FKG UI. Euis Ratna Sari, Ketua Dreamdelion Sehat mengungkapkan bahwa, “Kami terima kerjasama dengan FKG UI karena Dreamdelion Sehat juga memiliki tujuan untuk meningkatkan kondisi kesehatan masyarakat.” Hal ini menunjukan komitmen Dreamdelion terhadap kesehatan warga Manggarai.

Kepedulian terhadap remaja Manggarai terlihat dari kegiatan GEMAS IV dimana 150 peserta dari 500 warga merupakan remaja Manggarai. Dibantu oleh Rumah Panda FKM, screening (penyaringan kasus kesehatan) kepada remaja dilakukan untuk mengetahui perilaku bebas yang terjadi di antara remaja Manggarai yang berdampak pada tingginya pernikahan usia dini. Selain bekerjasama dengan Rumah Panda FKM, Dreamdelion Sehat turut membuka rekrutmen dokter volunteer bagi para dokter yang telah memiliki legalitas. Tenaga jasa turut dibantu oleh ITHPS dan para apoteker yang berasal dari Fakultas Farmasi UI. Pelaksanaan GEMAS IV juga mendapat dukungan sponsor dari banyak pihak, sebut saja Bank Indonesia, Dompet Dhuafa, Danone, ACT, PKPU, dan banyak sponsor lainnya. Kegiatan semakin marak dengan adanya publikasi dari Radio RTC UI.

Setelah jeda selama satu tahun, upaya soft opening (lagi) dilakukan sembari melaksanakan kegiatan GEMAS V dengan tema “Manggarai Sehat, Manggarai Berkualitas”. Dreamdelion Sehat melaksanakan kegiatan pemeriksaan kesehatan secara gratis serta talkshow terkait pentingnya hidup sehat. Dengan Membawa misi Dreamdelion untuk selalu bersinergi, kegiatan ini bekerja sama dengan CIMB Niaga dan Dompet Dhuafa serta melibatkan 10 Dokter, 4 Ahli Gizi, 3 suster, 6 apoteker, dan 37 volunteer, sehingga 175 warga dapat memperoleh layanan kesehatan secara gratis, 1748 obat-obatan terdistribusikan, dan 200 anak-anak terlibat dalam permainan edukatif terkait dengan kesehatan dan lingkungan. Hal ini seperti yang diungkapkan Diana sebagai Koordinator Dreamdelion, “Bagaimanapun kami mengupayakan Dreamdelion Sehat selalu bersinergi dengan banyak pihak agar banyak pula pihak yang bisa terlibat memberikan manfaat untuk banyak orang.”

GEMAS VI hadir di bulan Juni 2016 dengan tema bertajuk “Manggarai Peduli Kesehatan Gigi”. Kegiatan ini mengajak 150 anak dari Sanggar Dreamdelion untuk sadar mengenai pentingnya kesehatan gigi. Kegiatan yang memperoleh dukungan dari Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Moestopo, Pepsodent, dan Rumah Zakat ini menjadi menarik dengan adanya tarian mengenai kesehatan gigi yang dilakukan oleh anak-anak sanggar. Tarian yang melibatkan huruf yang bertuliskan “Gosok Gigilah” menjadi daya tarik di kegiatan tersebut. Acara yang dikemas secara menarik ini juga mengadakan pemeriksaan gigi gratis, penindakan (pencabutan) bila diperlukan, serta penyuluhan mengenai pentingnya merawat gigi. Selain itu, pengemasan acara yang menarik bagi anak-anak juga dimaksudkan untuk menarik minat anak-anak terhadap kegiatan sanggar Dreamdelion Sehat yang menjadi salah satu program yang dilaksanakan di sana.

Kegiatan yang dikemas melalui program GEMAS hingga saat ini mendapat sambutan baik dari masyarakat. Dreamdelion Sehat berharap hal ini berdampak positif terhadap kesehatan masyarakat di sekitar Manggarai sehingga kualitas hidup masyarakat di sana semakin baik dan mensukseskan program pemerintah melalui Perilaku Hidup Bersih dan Sehat.

Written by: Dipta B

Dreamdelion Sehat: Agen Perubahan Kesehatan dan Lingkungan

Dreamdelion Sehat: Agen Perubahan Kesehatan dan Lingkungan

Dreamdelion Sehat merupakan salah satu Community Empowerment dari komunitas bisnis sosial (sociopreneur) Dreamdelion. Komunitas pemberdayaan ini muncul karena adanya perhatian Faiqa Himma Emalia atas kondisi warga Manggarai yang tidak menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Mahasiswi Keperawatan UI itu merasa tergerak hatinya untuk mengamalkan ilmu yang ia dapatkan di bangku kuliahnya. “Ilmu yang tidak berguna bagi orang banyak adalah ilmu yang kurang manfaatnya,” batinnya ketika itu. Ia lalu mengajukan diri kepada Alia Noor Anoviar, Pendiri Komunitas Dreamdelion, untuk terlibat lebih jauh terhadap pemberdayaan masyarakat yang berfokus kepada kesehatan dan lingkungan melalui komunitas pemberdayaan Dreamdelion Sehat.

Di saat itulah, 18 Juli 2012, Dreamdelion Sehat dimulai. Faiqa dan tim yang berintikan 8 orang mulai menginisiasikan kegiatan Manggarai Sehat. PHBS menjadi poin penting yang ditekankan oleh tim Manggarai Sehat ketika itu. Kemudian Faiqa dan tim menginisiasi Gerakan Manggarai Sehat (GEMAS) untuk mengetahui status kesehatan masyarakat Manggarai. Permasalahan pernikahan dini yang 90% disebabkan oleh perilaku seks bebas juga menjadi keprihatinan tim Dreamdelion Sehat. Kesempatan berkontribusi lebih jauh ini, ditindak lanjuti dengan menginisiasi kegiatan Manggarai Berlari (MARBEL). Kegiatan ini diinisiasi sebagai usaha meningkatkan kesadaran remaja Manggarai tentang kesehatan reproduksi, pernikahan, dan aktualisasi diri.

Pada tahun 2014, koordinator yang sebelumnya dijabat oleh Faiqa dilanjutkan oleh Euis Ratna Sari. Selama kepemimpinan Euis, Dreamdelion Sehat melihat bahwa permasalahan lingkungan juga memiliki peran yang besar terhadap status kesehatan masyarakat. Ia menilai bahwa banyaknya sampah dan kurangnya penghijauan juga berperan terhadap rendahnya kualitas hidup masyarakat Manggarai. Euis dan tim mencoba menyelesaikan permasalah tersebut dengan program yang dikemas dengan nama Vertikultur. Program ini mencoba memberdayakan masyarakat untuk mengelola sampah organik menjadi pupuk kompos dan melakukan penghijauan menggunakan konsep pertanian vertikal (verticulture). Walaupun dengan permasalahan baru, namun program-program Dreamdelion Sehat yang sebelumnya telah berjalan, tetap terlaksana dengan optimal.

Saat ini, Dreamdelion sehat dipimpin oleh Diana Hemas. Program yang coba dikembangkan oleh Diana adalah kegiatan Sanggar Dreamdelion Sehat. Pertemuan yang berlangsung seminggu sekali ini merupakan kegiatan yang diinisiasi untuk anak-anak Manggarai agar lebih sadar terhadap kesehatannya. Kedepannya, Diana berharap proses pemberdayaan Masyarakat di bidang kesehatan ini semakin simultan dengan melibatkan seluruh lapisan umur Masyarakat Manggarai.

“Kedepan, kami merencanakan akan ada semacam talk show yang mengundang orang tua dan anak-anak, sehingga yang kami ajarkan di sanggar bisa memberikan dampak yang nyata melalui implementasi sehari-hari di kehidupan mereka,” ujar Diana.

Periode kepemimpinan Diana turut ditandai dengan semakin lebarnya sayap Dreamdelion Sehat. Saat ini di Yogyakarta, Dreamdelion Sehat melakukan kegiatan pemberdayaan di Desa Sumberarum, Moyudan, Sleman. Di daerah tersebut Dreamdelion mengembangkan program Rainbow Project dengan kegiatan utama pengembangan bibit pewarna alam, kegiatan konservasi bantaran kali Progo, dan pengembangan pertanian organik. Kegiatan itu dilakukan untuk mendukung kegiatan utama Dreamdelion yaitu desa wisata berbasis kebudayaan dan lingkungan dengan komoditas utamanya tenun Rainbow Stagen.

Selama ini Dreamdelion Sehat telah banyak bekerjasama dengan berbagai pihak selaku volunteer maupun sponsor kegiatan. Hal ini tidak lepas dari filosofi yang dianut Dreamdelion yaitu “berkolaborasi” dalam memberdayakan masyarakat. Ada Bank Indonesia, CIMB Niaga, ACT, Dompet Duafa, PKPU, beberapa elemen dari Universitas Indonesia (UI), Danone, Rumah Zakat, Universitas Moestopo, dan beberapa komunitas dan instansi lain pernah bekerjasama dengan Dreamdelion Sehat. Untuk kegiatan di Yogyakarta Dreamdelion Sehat telah bekerjasama dengan PSL USD, IMoB, Beberapa elemen dari UGM, Komunitas untuk Jogja, serta beberapa komunitas dan instansi lainnya.

Inisiatif positif dari Faiqa Himma ini diharapkan akan terus tumbuh dan berkembang seperti filosofi bunga dandelion yang terbang dan tumbuh di tempat baru. Seperti harapan salah saru volunteer yang pernah bekerjasama dengan Dreamdelion, Fajar Tontowi, mahasiswa Gunadarma itu pernah berharap, “Semoga Dreamdelion bisa ada di seluruh kota di Indonesia, sehingga bisa memajukan Indonesia dengan aksi nyata.”

Harapan yang sama diungkapkan oleh Titisari, Mahasiswa UI, “Dreamdelion adalah wadah bagi generasi muda untuk beraksi nyata, saya harap Dreamdelion terus berkembang hingga ke daerah di seluruh Indonesia. Dan mungkin dari kalian ada yang mau jadi agen perubahan?”

Written by: Dipta B