Dreamdelion

5 Tips Terjun ke Masyarakat Ketika KKN

“Hidup cuma sebentar. Berhenti menanam gusar, dan jadilah besar!” ― Lenang Manggala

Menjadi besar bukan hanya berarti menjadi pemimpin yang memiliki kekuasaan tertinggi dalam sebuah tatanan organisasi. Menjadi besar juga bisa berarti bahwa seorang manusia mampu mengalahkan ego-nya demi kepentingan khalayak masyarakat.

Mahasiswa sebagai tonggak peradaban negeri tentunya diajarkan pendidikan karakter yang baik. Selain belajar tentang teori, mahasiswa juga belajar bekerja di lapangan. Perguruan tinggi pun tak hanya mengajarkan tentang cara bekerja, namun juga cara bersosialisasi dan komunikasi sehingga apa yang ingin kita sampaikan dapat diterima sebagaimana mestinya. Salah satunya adalah Kuliah Kerja Nyata atau yang disingkat dengan KKN.

Nah, apa aja sih yang perlu kita perhatikan ketika terjun ke masyarakat dalam KKN?

Yuk, intip tips-nya.

#1 Pahami lingkungan baik secara fisik, sosial dan budaya

Sebelum berangkat KKN, tentunya tim delioners sudah melakukan survei dan observasi ya. Kita harus benar-benar paham mengenai kondisi lingkungan tempat tujuan. Bukan hanya kondisi fisiknya, namun juga tentang perspektif masyarakat tentang suatu hal. Hal ini bisa dijadikan sebagai acuan dalam menentukan program kerja (proker) loh.

#2 Belajar bergaul dengan masyarakat

Ngobrol bareng warlok (warga lokal) tak perlu menunggu ketika ada acara undangan, seperti hajatan, rapat pemuda, dan lain-lain. Wah, jangan-jangan ada yang ngobrol bareng warlok ketika menjalankan proker aja nih. Jangan sampai delioners begitu ya.

Keluar pondokan sekadar menyapa warga, membantu kerja bakti desa, sering-sering beli makan di warung mungkin bukan sebuah hal yang besar. Justru, warga malah seneng nih kalau disapa setiap hari sama mahasiswa KKN yang katanya mau meningkatkan kesejahteraan desa. Daripada mendekam di dalam pondokan, mending keluar mencari udara segar. Siapa tahu dapet jodoh #eh

#3 Sopan tapi santai

Nah delioners, tiap daerah pasti memiliki budaya masing-masing. Tugas kita sebagai mahasiswa KKN adalah mampu bersikap sopan dan fleksibel terhadap budaya itu nih. Misalnya, pada masyarakat pedalaman yang menjunjung tinggi nilai-nilai tradisi yang mungkin bertentangan dengan ilmu yang kita pelajari, tak boleh langsung kita tentang mentah-mentah. Pahami baik-baik, jika hal yang diyakini menimbulkan pengaruh negatif maka berikan alternatif lain. Ingat! Hanya memberi edukasi ya bukan menggurui.

#4 Hindari hal-hal yang memiliki stigma negatif

Siapa mahasiswa disini yang suka pulang dini hari? Duh, jangan-jangan pergi pagi pulang pagi. Delioners sebaiknya mengurangi kebiasaan itu mulai sekarang ya! Ingat, budaya di pedesaan sangat kental dengan nilai susila. Jadi, jangan sampai kita sebagai mahasiswa yang numpang di tempat orang malah menyalahi budaya yang ada.

#5 Ingat tujuan KKN!

Hari demi hari berlalu, dan tanpa kita sadari apa yang kita lakukan kurang berjalan sebagaimana mestinya. Its okay jika belum bisa mengerjakan semua hal dengan sempurna. Tapi, jangan juga menunda pekerjaan yang bisa kita lakukan sekarang. Pastikan program yang dilakukan sesuai dengan kondisi masyarakat dan esensi dari program itu sendiri dapat tersampaikan. Jika belum, yuk evaluasi kesesuaian program kita. Jangan biarkan kita terbawa suasana dan bergerak melenceng dari jalur kita ya delioners!

Jadi, delioners sudah sejauh mana nih memaksimalkan perannya sebagai mahasiswa KKN?

Last but not least,

Terimakasih! Terimakasih atas semua perjuangan delioners. Tidak apa-apa tidak semua sempurna. Tidak apa-apa jika ada hal yang belum bisa diraih. Besok coba lagi ya.. Tapi jajnji jangan malas. Okay?

RamadhanDelion – Mabit Mantab : Mandiri, Taqwa, dan Berprestasi

RamadhanDelion - Mabit Mantab: Mandiri, Taqwa, dan Berprestasi

RamadhanDelion merupakan acara pesantren Ramadhan yang dilaksanakan oleh Sanggar Belajar Dreamdelion. Dengan bertemakan “Mabit Mantab: Mandiri, Taqwa, dan Berprestasi”, kegiatan ini diharapkan bisa mengisi waktu luang anak-anak rusun dengan kegiatan positif dan dapat meningkatkan ketaqwaan dan akhlak anak-anak di Rusun Pinus Elok.

RamadhanDelion ini berlangsung pada hari Sabtu-Minggu, 18-19 Mei 2019 di Aula A5 Rusun Pinus Elok dan dihadiri oleh 48 peserta yang berusia 5-14 tahun. Mereka merupakan anak-anak yang tinggal di kawasan Rusun Pinus Elok dan telah mengikuti kelas Sanggar Belajar Dreamdelion selama satu semester ini. Sekitar 10 volunteer juga terlibat dalam acara ini sebagai kakak pembimbing yang mendampingi peserta selama acara berlangsung.

Acara dimulai dengan sambutan dari Kepala Sanggar Dreamdelion, Maryam Khomariyah, dilanjutkan dengan pemberian materi melalui kisah-kisah Nabi dan Sahabat yang mengajarkan tentang akhlak atau karakter yang baik, seperti sopan satun, cinta kebersihan, berbakti kepada orang tua, dermawan, tawadhu, dan pemberani. Acara kemudian dilanjutkan dengan ceramah oleh Ustadz Nurfahmi Islami Kaffah yang memberikan ceramah seputar ketaqwaan dan pentingnya berpuasa. Setelah itu, semua peserta buka puasa bersama dengan ditemani hiburan Nasyid yang dibawakan oleh Dhelika Robytantra, lead singer dari grup nasyid El Fatah. Acara selanjutnya yaitu solat magrib berjamaah, makan besar, solat Isya dan Tarawih berjamaah.

Tak hanya berkutat dengan acara inti, RamadhanDelion diselingi dengan permainan ranking 1 yang diikuti oleh semua peserta. Setelah permainan berakhir dan mendapatkan pemenangnya, peserta kemudian diarahkan untuk tidur. Keesokan harinya, acara dimulai dengan solat tahajud pukul 3 pagi, dilanjutkan dengan sahur bersama dan solat subuh berjamaah. Di penutup acara, MC memberikan hadiah kepada peserta paling aktif dan juga peserta yang menang dalam beberapa permainan selama acara berlangsung. Selain itu, peserta juga mendapatkan bingkisan sebagai bentuk terima kasih karena telah berpartisipasi aktif selama acara ini.

Acara yang diadakan hanya satu kali dalam satu tahun ini, diharapkan dapat  menambah wawasan keagamaan baru dan juga meningkatkan ketaqwaan anak-anak Rusun Pinus Elok. Seperti namanya, RamadhanDelion ingin menebar kebaikan di Bulan Ramadhan sehingga anak-anak Rusun Pinus Elok dapat menjadi insan yang berperilaku baik dan patuh kepada perintah-perintah Allah.

DreamTalks: Expand Community Engagement to Enlarge Good Impact

DreamTalks: Expand Community Engagement to Enlarge Good Impact

DreamTalks – Community and Youth Development merupakan proyek yang diinisiasi oleh Yayasan Dreamdelion Indonesia untuk mewadahi pengembangan dan interaksi lintas-pemuda maupun komunitas demi mencapai kebaikan bersama. Dengan memilih Kota Yogyakarta, proyek ini menjadi ruang bagi komunitas sosial, lembaga swadaya masyarakat, NGO, maupun anak muda di kota pelajar ini untuk saling berbagi ide, bertukar gagasan, berkolaborasi, dan menjalin relasi satu dengan yang lain untuk memberikan sumbangsih bagi negeri.

Dalam menyelenggarakan acara DreamTalks #1, Dreamdelion berkolaborasi dengan Antologi Collaboractive Space dan The Zayed Sustainability Prize. Dengan mengambil tema “Expand Community Engagement, Enlarge Good Impact”, acara ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan informasi untuk meningkatkan kapasitas community engagement bagi komunitas, terutama terkait dengan strategi pemanfaatan sosial media untuk mengenalkan komunitas dan berbagai programnya kepada masyarakat luas.

Acara DreamTalks #1 ini diadakan di Antologi Collaborative Space, sebagai bagian dari rangkaian ulang tahun Antologi yang kedua, pada hari Sabtu, 4 Mei 2019, pukul 09.30-16.00 WIB. Acara dimulai dengan sambutan dari Operational Manager Dreamdelion Rofi Ibnu Haafizh dan penanggung jawab acara Varrel Vendira. Dengan mengundang Saudara Aik sebagai founder @merawatjogja dan @nantikitasambattentanghariini serta Saudari Fathimah Zahro sebagai moderator, DreamTalks #1 membicarakan mengenai peran media sosial dan manajemen konten guna mengembangkan komunitas. Tak hanya itu, tentang bagaimana strategi memaksimalkan media sosial untuk meningkatkan brand engagement komunitas juga dikupas tuntas dalam diskusi kali ini.

Instagram dan twitter tidak pernah ketinggalan jika kita berbicara tentang media sosial yang banyak digunakan oleh anak muda. The medium is magic. Setiap platform media sosial memiliki karakteristik sendiri. Konten di instagram lebih berfokus pada visual, sedangkan twitter mengusung kalimat yang efektif pada setiap kontenya. Hal yang tak kalah penting bahwa sebuah komunitas memerlukan brand guideline, seperti tone, warna, do’s and dont’s, dan hal-hal lain untuk menunjang mereka dalam mem-visualisasikan konten ke dalam sebuah desain. Begitu pula dengan kerjasama antar anggota tim. Menentukan pola konten dan alur editing konten dari tahap keyword hingga proses upload sangat penting. Oleh karena itu, sdiperlukan koordinasi yang baik antara content strategies, copywriter, content writer, design grafic, hingga ke admin media sosial.

Selanjutnya, sesi sharing berlangsung meriah dengan pembicaraan menarik dari komunitas Gemati (Karang Taruna), Project Child, Young on Top, dan Book for Mountain. Sesi sharing membicarakan tentang upaya untuk meningkatkan engagement yang telah dilakukan oleh komunitas.

Acara ditutup dengan berfoto bersama dengan pembicara, panitia, dan seluruh peserta. Harapannya, dengan adanya DreamTalks ini, berbagai komunitas yang ada di Yogyakarta dapat saling terkoneksi satu dengan yang lain, saling berkolaborasi, dan pada akhirnya dapat memberikan dampak positif demi kebaikan bersama.

    

Sanggar Belajar Ciptakan Anak Rusun Cerdas dan Peka Lingkungan

Sanggar Belajar Ciptakan Anak Rusun Cerdas dan Peka Lingkungan

“Non scholae sed vitae discimus”

Kutipan di atas memiliki arti bahwa tujuan utama seseorang belajar bukanlah demi nilai yang tinggi, bukan pula demi diri sendiri, orangtua, maupun guru atau institusi pendidikan, namun yang ingin dicapai adalah mendapat manfaat dari ilmu yang bisa dipergunakan dalam hidup. Proses pembelajaran di era ini lebih berorientasi kepada bagaimana meningkat kecerdasan, prestasi, keterampilan, dan bagaimana menghadapi persaingan.

Belajar tidak selamanya harus di sekolah. Seorang anak butuh wadah yang lebih luas untuk berekspresi dan berinovasi. Hal ini dapat membuat seorang anak menjadi cerdas dan peka lingkungan alam dan sosial yang terjadi di sekitarnya.

Sanggar Belajar, sebagai salah satu project tim Dreamdelion Jakarta merupakan salah satu bentuk kepedulian kepada anak-anak dengan mengusung tema pendidikan. Berlokasi di Rusunawa Pinus Elok Blok A, Penggilingan, Cakung, Jakarta Timur, Sanggar Belajar hadir untuk memfasilitasi adik-adik di rusun untuk belajar sambil bermain bersama.

Seperti yang diketahui Sanggar Kegiatan Belajar merupakan sanggar yang didalamnya bukan hanya mengajarkan anak-anak tentang pendidikan yang ada di sekolah formal, tetapi juga ketrampilan yang dapat menunjang masa depan anak-anak. Pelajaran yang diajarkan terkait pengetahuan umum yang juga dijelaskan melalui suatu materi dan juga dipraktikan secara langsung. Misalkan mengusung tema kesehatan, kebersihan, kebudayaan Indonesia, atau science experiment.

Sanggar Belajar diadakan sekali dalam sepekan, yaitu pada hari Minggu. Jumlah anak-anak yang hadir setiap pekannya tentatif, bisa sekitar 20-30 orang. Sedangkan pengajar terdiri atas 9 orang, yang dibantu dari tim inti sanggar belajar dan Dreamteam. Bahkan terkadang tiap pekannya ada volunteer yang juga ikut membantu kegiatan belajar mengajar di rusun.

Proses pembelajaran yang diterapkan dalam Sanggar Belajar mengajarkan pendidikan karakter untuk membentuk moral yang baik untuk adik-adik rusun. Para pengajar menyelipkan pelajaran implisit seperti bagaimana harus meminta maaf kepada orang lain atau bagaimana mengucapkan terima kasih kepada orang lain, serta membiasakan untuk berperilaku sopan santun.

Beberapa kegiatan yang sudah dilakukan di sanggar belajar adalah membuat alat perangkap nyamuk sederhana, membuat kain jumputan, mengenalkan kebudayaan Indonesia, serta berbagai science experiment.

NgoDe: Dinamis Ikuti Pergerakan Pemuda Ciptakan Perubahan Sosial

NgoDe: Dinamis Ikuti Pergerakan Pemuda Ciptakan Perubahan Sosial

Indonesian youth studies have in many ways followed the general pattern and trends of the broader field
of youth studies – Naafs and White

Dewasa ini, pemuda disebut sebagai tonggak penerus perjalanan bangsa. Konon katanya, pemuda Indonesia merupakan pewaris generasi yang seharusnya memiliki nilai-nilai luhur, bertingkah laku baik, berjiwa membangun, cinta tanah air, memiliki visi dan tujuan positif.

Namun, siapakah pemuda yang dimaksud di sini?

Pemuda atau youth adalah seseorang yang memiliki rasa semangat yang tinggi untuk mencapai apa yang dikehendaki. Dalam salah satu pidato dari Sri Mulyani, Menteri Keuangan Republik Indonesia menyebutkan pemuda sebagai kunci utama keberhasilan bangsa Indonesia. Beberapa tahun belakangan ini, pemuda dikenal dengan istilah generasi zaman now yang mana bergerak secara dinamis mengikuti perkembangan zaman. Beberapa perilaku pemuda menjadi sorotan di zaman serba modern ini.

Di era digital dengan koneksi internet di mana-mana sekarang ini, pengetahuan dan hal-hal yang terjadi di suatu tempat bisa dapat dengan mudah tersebar ke seluruh dunia. Menurut laporan yang disampaikan oleh Kemkominfo, jumlah pemuda yang memiliki perilaku Streaming Native kian tak terbendung. Rata-rata mereka menghabiskan waktu di depan layar perangkat smartphone sekitar tiga jam per hari. Waktu yang dialokasikan untuk menonton streaming juga meningkat tiga kali lipat. Teknologi telah membuat para generasi internet tersebut mengandalkan media sosial sebagai tempat mendapatkan informasi. Saat ini, media sosial telah menjadi platform pelaporan dan sumber berita utama bagi masyarakat.

Sejatinya, pemuda membutuhkan informasi sebanyak-banyaknya untuk mengembangkan potensi diri. Tentunya, teknologi internet memiliki andil besar dalam hal tersebut. Namun, tahukah kalian bahwa konten yang ada di internet dan sosial media sekarang ini banyak mengandung hal-hal yang berbau negatif apabila tidak dipilah-pilah?

Dreamdelion, sebagai komunitas yang berfokus pada community development dan youth empowerment menghadirkan sebuah program bernama Ngobrol Dreamdelion (NgoDe). Sejalan dengan visi dan misi untuk menciptakan perubahan sosial melalui peran pemuda dan komunitas setempat, Dreamdelion menghadirkan NgoDe sebagai bentuk kepedulian akan pemuda yang haus akan ilmu. NgoDe merupakan salah satu program divisi Product Development Dreamdelion yang menghadirkan narasumber dari berbagai latar belakang. NgoDe hadir untuk menambah pengetahuan lebih dalam kepada pemuda tentang berbagai topik yang bermanfaat. Selain itu, NgoDe juga diharapkan dapat memberikan wadah diskusi bagi anak muda dengan para eksper melalui media sosial Instagram live.

Berbagai narasumber yang pernah mengisi NgoDe di antaranya Tika Bravani dan temanngejus, Ola dari Bahasodotcom, Ryan Filbert, dan Jiemi Ardian.

NgoDe #1

NgoDe #1 dilaksanakan pada hari Sabtu, 28 April 2018 dengan narasumber Tika Bravani yang merupakan seorang aktris dan inisiator #TemanNgejus. Di set pada pukul 19.00–20.00 WIB, NgoDe #1 berbincang-bincang mengenai “Hidup Sehat itu Bukan Sekadar Tren, tapi Lifestyle!”

NgoDe #2

NgoDe #2 berlangsung pada hari Rabu, 30 Mei 2018 dengan narasumber Soulaya Lestary, Community Manager @bahasodotcom. Dengan membawakan tema “English Hacks: Talk Like a Native”, Soulaya Lestary berbagi ilmu bagaimana bisa bicara dalam Bahasa Inggris dengan lebih lancar.

NgoDe #3

NgoDe #3 dilaksanakan pada hari Minggu, 2 September 2018 dengan narasumber Ryan Filbert, praktisi dan inspirator investasi, guru, dan penulis 15 buku investasi. Dengan topik “Bisa ini itu dengan Investasi!”, Ryan Filbert berbicara mengenai tips jitu kelola keuangan dengan bijaksana lewat investasi.

NgoDe #4

NgoDe #4 berlangsung pada hari Sabtu, 19 Januari 2019 dengan narasumber Dr. Jiemi Ardian yang merupakan Medical Doktor, Psychiatric Resident, National Hypnotherapy Instructor. Dr. Jiemi Ardian membawakan tema “New Year, New Me” yang berbicara mengenai bagaimana membangun resolusi untuk mengoptimalkan potensi diri selama setahun ke depan.

Dalam pelaksanaannya selama setahun terakhir ini, NgoDe berhasil menarik perhatian pemuda untuk menambah pengetahuan yang bermanfaat. Dreamdelion berharap ke depannya NgoDe akan terus menghadirkan para expert yang inspiratif dengan topik terkini yang sesuai dengan kebutuhan pemuda Indonesia.

Referensi:

Azca, M. Najib & Rahadianto, Oki. 2012. ESAI: Mengapa Menerbitkan Jurnal Studi Pemuda?. Jurnal Studi Pemuda. Vol. 1, No.1

Bintari, P.N. & Darmawan,C. 2016. Peran Pemuda sebagai Penerus Tradisi Sambatan dalam Rangka Pembentukan Karakter Gotong Royong. Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial, Vol. 25, No. 1

Dreamdelion. 2017. Visi dan Misi. Diakses melalui http://dreamdelion.com/visi-dan-misi/ pada 31 Maret 2019

Fakultas Hukum Universitas Indonesia. 2016. Pemuda sebagai Kunci Utama Keberhasilan Bangsa Indonesia. Diakses melalui http://law.ui.ac.id/v3/pemuda-sebagai-kunci-utama-keberhasilan-bangsa-indonesia/ pada 31 Maret 2019

Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia. 2016. Mengenal Generasi Millenial. Diakses melalui https://www.kominfo.go.id/content/detail/8566/mengenal-generasi-millennial/0/sorotan_media pada 31 Maret 2019

Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia. 2017. Ini Konten Negatif yang Dominan di Indonesia. Diakses melalui https://kominfo.go.id/content/detail/11711/ini-konten-negatif-yang-dominan-di-indonesia/0/sorotan_media pada 31 Maret 2019

Naafs, Suzanne & White, Ben. 2012. “Intermediate generations: reflections on Indonesian youth studies.” The Asia Pacific Journal of Anthropology, vol. 13 issue 1. Pp. 3-20. Canberra: ANU

× Mari berkolaborasi!