Dreamdelion

EnglishIndonesian
EnglishIndonesian

Sebuah Cerita Istimewa tentang Pasar Tenun Rakyat 2016

Sejatidesa merupakan sebuah tempat belajar yang menyenangkan dan mengesankan ketika aku menjadi Panitia Pasar Tenun Rakyat 2016. Penduduk yang ramah, lingkungan yang masih asri, makanan khas desa yang selalu menggiurkan, hingga kain tenun yang selalu menarik perhatianku. Ingin tau bagaimana kelanjutan ceritanya ? Inilah sepenggal cerita dari Dusun Sejatidesa, Desa Sumberarum dan Pasar Tenun Rakyat 2016.

Pasar Tenun Rakyat 2016 merupakan sebuah acara yang bertujuan untuk memperkenalkan Sejatidesa kepada masyarakat luas dalam upaya untuk menjadikan desa tersebut sebagai desa wisata. Selain itu, acara ini juga bertujuan untuk memperkenalkan kain tenun karya penduduk Sejatidesa. Acara ini diselenggarakan pada tanggal 23-24 April 2016 dengan tema Finding Truly Happiness in Rainbow Village: Learn to Live in Simplicity. Sebuah kebanggaan tersendiri ketika aku diberi kesempatan untuk bergabung dalam kepanitiaan Pasar Tenun Rakyat 2016. Awalnya aku ragu untuk bergabung di kepanitiaan ini karena aku tidak meimiliki pengetahuan apapun tentang kain tenun. Namun , akhirnya aku pun mencoba untuk mendaftar dan Alhamdulillah aku bisa bergabung dalam kepanitiaan ini.

Setelah panitia terbentuk, kami pun mulai bekerja untuk mempersiapkan Pasar Tenun Rakyat 2016. Panitia terdiri dari Tim Dreamdelion dan penduduk desa. Saat itu, kami pun bekerja bersama–sama. Diantara kedua tim ini, tidak ada yang menggururi ataupun sok bisa segalanya. Tim Dreamdelion dan penduduk desa pun membaur menjadi satu demi suksesnya acara ini. Penduduk desa pun sangat ramah kepada kami, mereka selalu bersedia untuk membantu kami sehingga hal ini membuatku merasa senang dan nyaman dapat bekerja sama dengan mereka. Banyak hal yang kami persiapkan demi terselenggaranya Pasar Tenun Rakyat 2016. Mulai dari mencari peserta, membuat konsep acara, mempersiapkan penginapan, sambutan, konsumsi, dan masih banyak persiapan lainnya. Walaupun kami sempat kelelahan saat mempersiapkan segalanya, tapi kami berusaha untuk tidak mengeluh dan selalu semangat dalam mengerjakan berbagai pekerjaan yang telah menjadi tanggung jawab kami. Antusias penduduk desa dalam menyambut acara Pasar Tenun Rakyat 2016 membuat kami semakin bersemangat untuk mewujudkan sebuah acara yang luar biasa. Apalagi, ketika kami rapat bersama mereka, kami selalu disediakan berbagai makanan dan minuman yang membuat energi kami selalu terisi kembali.

Hari yang ditunggu pun akhirnya tiba. Panitia dari tim Dreamdelion dan penduduk desa pun bersiap siap untuk menyambut peserta live in ataupun workshop. Berbagai sambutan pun telah dipersiapkan mulai dari tarian, gamelan, makanan khas desa, dan juga sambutan lainnya. Tak lupa sambutan dan ucapan selamat datang dari kepala dusun, kepala desa, pak camat, hingga Kepala Dinas Pariwisata Sleman. Setelah berbagai sambutan peserta pun diajak untuk keliling desa yang dipandu oleh LO dan warga desa. Walaupun siang itu cuaca sangat panas, namun antusias peserta untuk keliling desa pun tak surut. Setelah keliling desa, peserta pun melanjutkan agenda lainnya seperti Workshop Tenun dan latihan kesenian (tari dan gamelan). Hari pertama Alhamdulillah berjalan dengan lancar. Peserta pun begitu antusias dalam mengikuti berbagai agenda yang telah disusun oleh panitia. Walaupun ada peserta yang belum pernah sama sekali latihan tari dan karawitan , namun rasa keingintahuan mereka membuat suasana semakin menyenangkan saat malam itu.

Hari kedua merupakan hari yang spesial menurutku. Ada sebuah agenda yang aku sendiri belum pernah melakukannya. Penduduk desa mengajak kami untuk melakukan upacara Baritan, sebuah upacara yang bertujuan untuk mengungkapkan rasa syukur kepada Tuhan. Dalam upacara tersebut, terdapat sapi yang digiring menuju sungai. Setelah sampai di sungai, sapi tersebut dimandikan oleh warga. Kemudian diikuti dengan pelarungan makanan ke sungai dan makan bersama makanan khas desa seperti ketupat. Selepas upacara Baritan, peserta diajak untuk melakukan konservasi. Setiap peserta dibimbing oleh pemandu untuk melakukan penanaman pohon di tempat yang telah ditentukan. Setelah konservasi, peserta pun melanjutkan berbagai agenda lainnya seperti workshop tiedye dan workshop craft. Pada workshop tiedye , peserta belajar tentang cara memberi warna alami pada kain. Hasilnya nanti boleh dibawa pulang oleh peserta dan dijadikan kenang-kenangan. Walaupun cuaca panas saat itu, peserta tetap bersemangat untuk menuntut ilmu. Selain mendapat ilmu mengenai pewarna alami , peserta juga diberi kesempatan untuk belajar membuat kerajinan dari kain tenun. Pada workshop craft, peserta diajari untuk membuat semacam tempat pensil. Pelan pelan tapi pasti, mereka mencoba untuk menjahit kain yang telah disediakan oleh panitia. Hingga pada akhirnya mereka berhasil menyelesaikan tempat pensil tersebut.

Setelah melalui berbagai rangkaian acara, tibalah saatnya pentas seni dan farewell party. Pada malam itu, acara begitu meriah. Ada gamelan, tarian yang dibawakan oleh adik adik dari desa, penampilan dari peserta, bahkan ada juga penampilan dari GAMADASI UGM. Rasa senang, bangga, dan sedih bercampur menjadi satu saat itu. Senang karena acara berjalan dengan lancar dan dipertemukan dengan orang orang baru yang begitu luar biasa menurutku, dari berbagai daerah, agama, dan latar belakang. Bangga karena acara Pasar Tenun Rakyat 2016 dapat berjalan dengan lancar dan semua itu tak akan pernah terwujud jika kami tidak saling percaya, tidak saling bahu membahu, dan tidak bertanggung jawab tehadap pekerjaan yang harus dikerjakan. Semua panitia bekerja keras untuk mewujudkan acara yang begitu luar biasa. Aku bangga bisa bertemu dengan teman teman panitia dan aku sangat mengapresiasi antusias peserta dalam mengikuti acara ini. Sedih karena akan berpisah dengan mereka semua. Mereka yang telah membuatku senang, mereka yang banyak membantuku, mereka yang selalu bersemangat walaupun disaat tertentu rasa lelah pun datang, dan mereka yang telah memberikan pengalaman yang luar biasa. Bagiku, Pasar Tenun Rakyat 2016 keren banget.

Inilah kisah yang ingin kubagikan kepada kalian. Sampai jumpa di Pasar Tenun Rakyat periode selanjutnya.

Written by: Zulfa Dewi Rosada | Photo by: Agam Budi

× Mari berkolaborasi!
Share via
Copy link
Powered by Social Snap