Dreamdelion

Pertemuan Perdana Dreamteam Merajut Metamorfosis Angan Bersama

Wajah-wajah asing yang berseliweran di Padepokan Asa Wedomartini melakukan pertemuan pertama mereka. Setelah nama anggota Dreamteam diumumkan, Dreamdelion mengadakan rangkaian acara yang berisi Dreamteam First Gathering (2/2) dan Dreamteam Team Bonding (3-4/2). Pada hari pertama, Dreamers disuguhi wawasan baru tentang Upgrading Yourself through Social Activities oleh Irvandias Sanjaya, seorang CEO @designfordream dan juga Mahasiswa Berprestasi 2 Liga Mapres Universitas Gadjah Mada 2017.

“Merencanakan pengembangan diri perlu punya tools. Teman-teman harus mau belajar meski tidak relate. Dengan adanya tools, framework bisa terbentuk. Maka dari itu, kita wajib proaktif mencari tools untuk bisa berkembang,” ujar Dias penuh semangat. Energi yang ditularkan mampu menarik antusiasme peserta Dreamers untuk menggali pengembangan diri lebih jauh. Selain itu, Dias menambahkan bahwa masalah terbiasa menjadi kata kunci dari sukses. Pun, membangun kebiasaan positif dimulai dari pagi hingga malam setiap harinya. Tidak heran, beliau menutup pemaparannya berupa kalimat – effort matters.

Suasana semakin meriah tatkala hari kedua tiba. Dreamers yang telah berkumpul di Dusun Sejatidesa pukul 12.00 bersiap-siap untuk menghadapi rentetan kegiatan outbound. Pelatih didatangkan langsung dari @motuoutbound berkat hubungan @villageria_id yang akan mengatur jalannya acara. Layaknya insan yang belum lama bertemu, setiap anggota Dreamers memperkenalkan diri terlebih dahulu dengan menyebut nama lengkap, jurusan kuliah, dan subdivisi yang diampu. Tidak berhenti di situ, Dreamers diminta menyebutkan nama artis yang mirip dengan diri mereka, asal kota, dan pencapaian paling berkesan.

“Saya Dilan yang berasal dari Kuningan. Pencapaian paling berkesan bagi saya adalah dapat memimpin himpunan jurusan mahasiswa sebagai ketua,” seru salah satu Dreamers yang bernama asli Ivan. Kontan, tawa semua peserta yang hadir meledak. Secara bergiliran, Dreamers menyebut jawaban sesuai ketentuan berlaku sehingga Dreamers lebih mudah dikenal dan diingat sampai kedepannya. Saat sesi perkenalan berakhir, beberapa permainan ringan yang menguji kekompakan dari Dreamers dicoba. Ada check one-check two dan sebut angka. Seluruh permainan tentunya mempunyai nilai kebermanfaatan selama mendalami karakter masing-masing individu Dreamers.

Selanjutnya, Dreamers dibagi menjadi tiga tim besar. Strategi yang disusun oleh ketiga tim tersebut harus mampu memecahkan masalah dari si “peternak ayam”. Setiap tim dimaksudkan membuat alat yang bisa menampung telur dengan persyaratan tertentu. Nantinya, persyaratan yang diberikan akan menguji kreativitas, komunikasi, dan kerja sama tim. Bukan menang atau kalah yang dicari. Sebagaimana Dias berucap, usaha terbaik yang dikeluarkan ketiga tim berperan penting.

Gelap berlabuh. Kemunculan malam di tengah kegiatan Dreamdelion menambah syahdunya keseriusan Dreamers saat mendengarkan penjelasan dari para co-founder terkait Dreamdelion. Sekadar informasi, Dreamdelion mempunyai 6 divisi di dalamnya, yaitu Secretary, Human Resources, Community Development, External Affairs, Creative, dan Product Development. Pada penghujung hari kedua, setiap divisi berkumpul dan berdiskusi mengenai karya yang ingin dihasilkan bagi masyarakat. Bahwasanya, Dreamdelion hadir demi menciptakan perubahan sosial yang lebih baik melalui peran anak-anak muda dan komunitas setempat.

Suara kokok ayam bersahutan diselingi cahaya matahari yang kian merangkak naik. Hari terakhir Dreamteam Team Bonding diawali dengan senam pagi dan permainan tanya jawab. Semangat Dreamers meningkat tajam sembari outbound resmi dimulai. Sulitnya permainan pertama yang mengasah otak tidak membuat dua tim besar patah asa. Tim Aray yang berhasil memenangkan permainan pertama berhak memperoleh hadiah. Namun, tim Dream tidak mau ketinggalan sebab mereka menang atas permainan kedua, yakni jemput bola. Pos terakhir yang merupakan final dari outbound diwakili oleh semua Dreamers. Kedua tim dipersatukan dan diberi tugas menyelamatkan lilin dari serangan air. Pastinya, Dreamers sukses melakukan misi tersebut hingga garis finish walaupun basah kuyup di sekujur tubuh.

Rasa haru menyatu bersama kehangatan Dreamers. Kendati mereka baru bertemu tiga hari, keakraban sudah menjalar antarpribadi. Surat sayang yang berisikan kesan pesan tentang diri sendiri diterima oleh masing-masing Dreamers. Semoga kenangan yang terekam dalam rangkaian acara untuk Dreamteam dapat terus mendorong semangat Dreamers agar senantiasa berkarya bagi kepentingan bersama, baik masyarakat maupun lingkungan karena:

“Coming together is a beginning, keeping together is progress, working together is success.” – Henry Ford

 

 

Written by Santini Dewi Putri – Content Writer

× Mari berkolaborasi!
Share via
Copy link