Dreamdelion

Sejarah

[vc_row css=”.vc_custom_1483094609803{padding-right: 20px !important;padding-left: 20px !important;}”][vc_column][vc_custom_heading text=”Sejarah Dreamdelion” font_container=”tag:h1|text_align:center|color:%234caba8″ use_theme_fonts=”yes”][vc_column_text]

Dreamdelion telah berhasil gebrak komunitas sosial bisnis tanah air. Hal ini karena komunitas sosial bisnis Dreamdelion telah berhasil melampaui 4 tahun dalam perjalanannya. Alia, penggagas Dreamdelion, sering mengatakan bahwa Dreamdelion adalah sebuah komunitas bisnis sosial di mana ia berusaha mengurangi masalah sosial di masyarakat dengan pendekatan bisnis. Mimpi itu pun terwujud seiring dengan berjalannya waktu. Berawal dari pendekatan pada masyarakat bantaran kali Manggarai, Dreamdelion kini telah diterima di tiga kota!

Kota-kota yang telah diberdayakan Dreamdelion adalah Jakarta dengan bantaran kali Manggarai, Yogyakarta dengan desa Sumberanum, dan Jawa Timur dengan Ngawi. Pemberdayaan masyarakat bantaran kali Manggarai telah dilakukan sejak tahun 2012. Di sana, Dreamdelion mengadakan pemberdayaan masyarakat yang berhasil mengurangi jumlah pengangguran. Pemberdayaan masyarakat setempat yang dilakukan Dreamdelion adalah dengan membimbing masyarakatnya untuk berwirausaha berupa kerajinan tangan. Kemudian pemberdayaan di desa Sumberanum, Yogyakarta, Dreamdelion melakukan kerjasama dengan masyarakat setempat dalam pengembangan potensi kain tenun stagen. Kain tenun stagen yang diproduksi dengan ATBM (Alat Tenun Bukan Mesin) awalnya didominasi dengan warna gelap, seperti hitam dan biru tua. Lalu, Dreamdelion melakukan internalisasi, hearing (dengar pendapat), dan sosialisasi pada masyarakat setempat. Hasilnya, kain tenun stagen buatan desa Sumberanum kini lebih bervariasi. Warna yang awalnya didominasi oleh hitam dan biru tua, kini kain tenun stagen telah dikreasikan dengan warna-warna yang lebih cerah. Adapun salah satu produknya diberi nama kain tenun rainbow weave karena warnanya yang indah menyerupai pelangi.

Perjalanan Dreamdelion tak hanya sampai pada dua kota tersebut. Pada tahun 2014, Dreamdelion berusaha mengembangkan salah satu desa yang ada di Ngawi, desa Jogorogo, untuk mengatasi permasalahan petani pada umumnya, yakni kesulitan pupuk.

Ketiga kota itu tak akan mudah diraih apabila anggota-anggota Dreamdelion merupakan orang yang mampu menyerah. Berkat keteguhan hatinya dalam memberdayakan masyarakat, Dreamdelion yang sudah diinisiasikan sejak tahun 2012 ini pada akhirnya mampu berjalan selama lebih dari 4 tahun. Meskipun di awal perjalanan Dreamdelion sempat mendapatkan resistensi dari masyarakat, namun tak membuatnya goyah.

Seperti sifat tanaman dandelion, menyebar mengikuti angin jika tersentuh hembusan angin.

[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row]

× Mari berkolaborasi!