Tahukah kamu kalau hewan bernama kepik sebenarnya memiliki arti ‘yang bersayap setengah’? Nama itu diberikan karena sayap depan serangga tersebut dapat dilipat. Serangga inilah yang kemudian menginspirasi anak-anak bantaran kali Manggarai dalam berkreasi kerajinan tangan. Kepik buatan anak-anak Manggarai ini dibuat dengan menggunakan kertas kokoru dan ornamen mata. Kertas kokoru merupakan kertas bergulung yang dapat digunakan untuk membuat objek 2 atau 3 dimensi dengan cara melipat, menggulung, menggunting, maupun mengelem.
Pelatihan yang diadakan di awal tahun 2015 tersebut merupakan bagian dari kegiatan Sanggar Manggarai. Sanggar Manggarai ini tidak hanya mengajak anak-anak Manggarai untuk membuat kerajinan tangan seperti kepik, tetapi juga ada sanggar belajar, kelas bahasa Inggris (English Class), taman baca, dan lainnya. Untuk pembuatan si Kepik ini, berawal dari ajakan anak-anak Manggarai untuk diajari kerajinan tangan. Antusiasme anak-anak pun berkembang ketika teman-teman Dreamdelion mengeluarkan bahan berupa kertas kokoru dan ornamen mata. Cara yang dilakukan anak-anak Manggarai pun sederhana, yakni melipat, menggulung, menggunting, mengelem, kemudian memasang ornamen mata pada kertas kokoru yang telah jadi. Dengan bimbingan Dreamdelion, anak-anak pun mampu membuat kepik dari karyanya sendiri.
Kreativitas anak-anak Manggarai sangat tinggi. Terbukti dari kemampuan anak-anak yang mampu membuat kerajinan tangan lain ketika beberapa bahan telah habis. Kerajinan tangan yang tak kalah serunya dari si Kepik adalah jam tangan, mobil, cincin, permen lolipop, bahkan ada yang mampu membuat tokoh Disney, Mickey Mouse!
Pelatihan kerajinan tangan ini tidak hanya diajarkan pada anak-anak kecil Manggarai, tetapi juga dengan ibu rumah tangga. Meskipun sebelumnya belum memiliki keterampilan mumpuni, kini ibu-ibu Manggarai membuktikan bahwa dengan semangat dan keuletannya, mereka mampu menghasilkan berbagai kerajinan tangan yang tak kalah menarik dengan si Kepik. Bahkan, kerajinan tangan ibu-ibu Manggarai memiliki daya jual yang baik. Adapun kerajinan tangan ibu-ibu Manggarai adalah bros, boneka flanel, boneka wisuda, gantungan kunci, dan aksesoris lainnya.
Sama dengan pelatihan kerajinan tangan yang diterapkan pada anak-anak Manggarai, untuk pelatihan kerajinan tangan yang diterapkan pada ibu-ibu Manggarai, Dreamdelion melakukannya dengan bimbingan praktik. Saat pelatihan kerajinan dari kain flanel yang diadakan Dreamdelion bersama ibu-ibu Manggarai, pelatih menambahkan tentang bagaimana pemilihan jarum yang sesuai dengan jenis kain. Hal ini agar proses menjahitnya lebih mudah. Setelah itu, Dreamdelion membimbing ibu-ibu Manggarai dalam praktik cara menjahit produk tas cantik. Pada umumnya, pembuatan kerajinan dilakukan dengan tiga langkah, yakni pemilihan dua motif kain, pemotongan kain sesuai ukuran, kemudian penyelesaian dengan cara menjahit sesuai pola dan ditambah kancing atau resleting.
Pemberdayaan masyarakat melalui cara kreatif yang diberi nama Dreamdelion Kreatif ini terbukti membuahkan hasil. Tidak hanya si Kepik yang merupakan kerajinan tangan anak-anak Manggarai, tetapi juga ibu-ibu Manggarai yang bahkan memiliki daya jual yang baik di pasar. Apabila suatu saat dijumpai adanya si Kepik di lingkungan sekitar, mungkin saja itu adalah si Kepik hasil dari anak-anak Manggarai.
Written by: Leovita A