Dreamdelion Sehat merupakan salah satu Community Empowerment dari komunitas bisnis sosial (sociopreneur) Dreamdelion. Komunitas pemberdayaan ini muncul karena adanya perhatian Faiqa Himma Emalia atas kondisi warga Manggarai yang tidak menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Mahasiswi Keperawatan UI itu merasa tergerak hatinya untuk mengamalkan ilmu yang ia dapatkan di bangku kuliahnya. “Ilmu yang tidak berguna bagi orang banyak adalah ilmu yang kurang manfaatnya,” batinnya ketika itu. Ia lalu mengajukan diri kepada Alia Noor Anoviar, Pendiri Komunitas Dreamdelion, untuk terlibat lebih jauh terhadap pemberdayaan masyarakat yang berfokus kepada kesehatan dan lingkungan melalui komunitas pemberdayaan Dreamdelion Sehat.
Di saat itulah, 18 Juli 2012, Dreamdelion Sehat dimulai. Faiqa dan tim yang berintikan 8 orang mulai menginisiasikan kegiatan Manggarai Sehat. PHBS menjadi poin penting yang ditekankan oleh tim Manggarai Sehat ketika itu. Kemudian Faiqa dan tim menginisiasi Gerakan Manggarai Sehat (GEMAS) untuk mengetahui status kesehatan masyarakat Manggarai. Permasalahan pernikahan dini yang 90% disebabkan oleh perilaku seks bebas juga menjadi keprihatinan tim Dreamdelion Sehat. Kesempatan berkontribusi lebih jauh ini, ditindak lanjuti dengan menginisiasi kegiatan Manggarai Berlari (MARBEL). Kegiatan ini diinisiasi sebagai usaha meningkatkan kesadaran remaja Manggarai tentang kesehatan reproduksi, pernikahan, dan aktualisasi diri.
Pada tahun 2014, koordinator yang sebelumnya dijabat oleh Faiqa dilanjutkan oleh Euis Ratna Sari. Selama kepemimpinan Euis, Dreamdelion Sehat melihat bahwa permasalahan lingkungan juga memiliki peran yang besar terhadap status kesehatan masyarakat. Ia menilai bahwa banyaknya sampah dan kurangnya penghijauan juga berperan terhadap rendahnya kualitas hidup masyarakat Manggarai. Euis dan tim mencoba menyelesaikan permasalah tersebut dengan program yang dikemas dengan nama Vertikultur. Program ini mencoba memberdayakan masyarakat untuk mengelola sampah organik menjadi pupuk kompos dan melakukan penghijauan menggunakan konsep pertanian vertikal (verticulture). Walaupun dengan permasalahan baru, namun program-program Dreamdelion Sehat yang sebelumnya telah berjalan, tetap terlaksana dengan optimal.
Saat ini, Dreamdelion sehat dipimpin oleh Diana Hemas. Program yang coba dikembangkan oleh Diana adalah kegiatan Sanggar Dreamdelion Sehat. Pertemuan yang berlangsung seminggu sekali ini merupakan kegiatan yang diinisiasi untuk anak-anak Manggarai agar lebih sadar terhadap kesehatannya. Kedepannya, Diana berharap proses pemberdayaan Masyarakat di bidang kesehatan ini semakin simultan dengan melibatkan seluruh lapisan umur Masyarakat Manggarai.
“Kedepan, kami merencanakan akan ada semacam talk show yang mengundang orang tua dan anak-anak, sehingga yang kami ajarkan di sanggar bisa memberikan dampak yang nyata melalui implementasi sehari-hari di kehidupan mereka,” ujar Diana.
Periode kepemimpinan Diana turut ditandai dengan semakin lebarnya sayap Dreamdelion Sehat. Saat ini di Yogyakarta, Dreamdelion Sehat melakukan kegiatan pemberdayaan di Desa Sumberarum, Moyudan, Sleman. Di daerah tersebut Dreamdelion mengembangkan program Rainbow Project dengan kegiatan utama pengembangan bibit pewarna alam, kegiatan konservasi bantaran kali Progo, dan pengembangan pertanian organik. Kegiatan itu dilakukan untuk mendukung kegiatan utama Dreamdelion yaitu desa wisata berbasis kebudayaan dan lingkungan dengan komoditas utamanya tenun Rainbow Stagen.
Selama ini Dreamdelion Sehat telah banyak bekerjasama dengan berbagai pihak selaku volunteer maupun sponsor kegiatan. Hal ini tidak lepas dari filosofi yang dianut Dreamdelion yaitu “berkolaborasi” dalam memberdayakan masyarakat. Ada Bank Indonesia, CIMB Niaga, ACT, Dompet Duafa, PKPU, beberapa elemen dari Universitas Indonesia (UI), Danone, Rumah Zakat, Universitas Moestopo, dan beberapa komunitas dan instansi lain pernah bekerjasama dengan Dreamdelion Sehat. Untuk kegiatan di Yogyakarta Dreamdelion Sehat telah bekerjasama dengan PSL USD, IMoB, Beberapa elemen dari UGM, Komunitas untuk Jogja, serta beberapa komunitas dan instansi lainnya.
Inisiatif positif dari Faiqa Himma ini diharapkan akan terus tumbuh dan berkembang seperti filosofi bunga dandelion yang terbang dan tumbuh di tempat baru. Seperti harapan salah saru volunteer yang pernah bekerjasama dengan Dreamdelion, Fajar Tontowi, mahasiswa Gunadarma itu pernah berharap, “Semoga Dreamdelion bisa ada di seluruh kota di Indonesia, sehingga bisa memajukan Indonesia dengan aksi nyata.”
Harapan yang sama diungkapkan oleh Titisari, Mahasiswa UI, “Dreamdelion adalah wadah bagi generasi muda untuk beraksi nyata, saya harap Dreamdelion terus berkembang hingga ke daerah di seluruh Indonesia. Dan mungkin dari kalian ada yang mau jadi agen perubahan?”
Written by: Dipta B